Jumat, 21 Februari 2014

KEAGUNGAN TUHAN DI GUNUNG BROMO

KEINDAHAN KARYA TUHAN DI GUNUNG BROMO

Ketika ditanya apakah sudah pernah ke Gunung Bromo?
Jawabannya pasti akan bermacam macam, kalau saya akan jawab: Sudah pernah, tapi lama sekali: terakhir waktu saya masih smp (SLTP) dulu.

Begitu ada sahabat yang kali ini berada di seputaran Gunung Bromo, saya dan ries tergugah, ingin menikmati suasana, keindahan alam dan bertemu dengan sahabat yang sudah banyak melakukan aktifitas di Gunung Bromo.

Tepatnya tanggal 26 januari 2014 kemarin, dan masih hangat di ingatan. Kami berdua melakukan perjalanan ke Gunung Bromo melalui rute Malang- Tumpang- Ngadas- dan Bromo. Dengan menunggangi motor matic setia kami dan bermodal nekat: kami berangkat, karena kurang menguasai dan mengetahui medan perjalanan, namun sumber informasi yang kami dapat cukup akurat tentang rute yang di paparkan kepada kami.

Di sepanjang perjalanan kami begitu menikmati setiap detiknya, dengan rute jalan yang sedikit kurang nyaman namun terbayar dengan sekeliling jalan yang menebarkan udara sejuknya


Tak terasa kurang lebih satu jam lamanya kami sampai di persimpangan Bromo – Ranu Pane/ Semeru. Di sini kami sudah bisa melihat ke “ELOKan” karya buatan sang Khalik

Kami turun menyusuri jalan yang sedikit memaksa kami untuk turun dari motor dan jalan kaki beberapa meter, namun dari sedikit kekurang nyamanan tersebut kami menemukan “Harta” yang tak ternilai dengan begitu luasnya hamparan tumbuhan (seperti karpet hijau) yang banyak orang sebut dengan Bukit Savana / Bukit Teletubies.


 Tak jauh akhirnya kami tiba di pasir Gunung Bromo.#lega-senang-puas-sejuk

Kami melanjutkan perjalanan kami ke kawasan Gunung Bromo-nya..dengan melewati bukit savanna dan hamparan pasir. Sungguh perpaduan yang “Hebat” antara hamparan rumput dan bersambung dengan hamparan pasir yang gersang. (Pasir Berbisik).

Dan sampailah kami di kawasan Pura Gunung Bromo, di sambut dengan deringan telepon yang berbunyi, dari sahabat kami.
Keesokan harinya setelah bersih bersih badan dan mengisi perut, kami pamit dan melanjutkan perjalanan pulang, dengan “mampir” sejenak di kawah Gunung Bromo.
Suatu kepuasan sendiri ketika bisa melihat luas tak terbatas mata melihat berada di atas Gunung Bromo. Meski sedikit terik namun tak terasa, karena mata ini tak lelah memandang keindahan alam yang boleh ada di Gunung Bromo.




Puas mengambil gambar dan memandangi alam Bromo, kami melanjutkan perjalanan kami menuju rute Penanjakan-Wonokitri-Nongkojajar- Malang.
Dari sekian banyak tujuan wisata di Gunung Bromo, Penanjakan adalah salah satu tujuan yang membuat saya pribadi penasaran akan keindahan tempat untuk menikmati sunrise dan pemandangannya.
Namun sayang, kami hanya bisa sampai di Bukit Cinta dan Penanjakan 1 saja, karena kedatangan kami sudah di susul dengan kabut tebal (siang hari).
“Dalam waktu dekat,kami akan menjejakkan kaki kami di Penanjakan yah Penanjakan, tunggu kami Penanjakan”.

Hmmmmm…cukup jauh perjalanan rute Nongkojajar – Malang. Tapi alam sekitarnya begitu asri,adem dan sejuuuk sekali. Setelah kurang lebih 1,5 jam kami baru memasuki wilayah Malang. Ketika tiba di rumah, kami masih teringat akan perjalanan kami dan begitu Luar Biasanya salah satu Karya Tuhan yaitu Gunung Bromo.
Ya…yaa..yaa.. kami akan datang lagi melihatmu Gunung Bromo #dalam-hatiku.tyok&ries



Tidak ada komentar:

Posting Komentar